Daging gelonggongan adalah
daging yang dihasilkan dari hewan ternak yang mendapatkan perlakuan dengan
cara memasukkan air melalui mulut sapi secara paksa menggunakan selang
dan arus air yang cukup tinggi sobat. Selanjutnya hewan yang pingsan akibat kemasukan
air terlalu banyak dibiarkan beberapa jam untuk memberikan kesempatan air masuk
kedalam jaringan daging nya.
Dengan proses tersebut,
penjual hewan ternak nih sobat dapat memanipulasi berat daging ternaknya saat mau di jual. Berat daging bisa
meningkat hingga lebih dari 10% loh sobat. Hal tersebut terlihat dari selisih penyusutan
daging antara daging murni dengan daging gelonggongan pada saat dimasak. Selain
itu kandungan nutrisi dalam daging pun menjadi berkurang ya sobat.
“Penyusutan daging setelah
dimasak pada daging glonggongan juga lebih besar yaitu 47 %. Sedangkan susut
masak pada daging sehat hanya 37,25 %. Demikian pula kandungan asam laktat pada
daging glonggong hanya sebesar 2.815,891 part per million(ppm), yang pada
daging normal sebesar 6.827,77 ppm.” Jelas Prof. Soeparno, guru besar spesialis
meat science Fakultas Peternakan UGM.
Prof. Soeparno juga
mengatakan, akibat proses pengglonggongan tersebut daging mengalami kerusakan
secara fisik, kimia dan mikrobiologis sobat. Kandungan protein dan nutrisi lain dalam
daging pun hilang sehingga kandungan gizinya jauh berkurang. Berdasarkan
penelitian diketahui, kadar protein pada daging sehat mencapai 21,08 %,
sedangkan pada daging glonggongan hanya sekitar 15,98 % wah parah juga ya penyusutan nya sobat.
Dalam proses
penggelonggongan tersebut, hewan dipaksa meminum air dalam jumlah yang banyak
dengan harapan agar air tersebut meresap ke dalam daging dan bertambah berat kasian sekali hewan-hewan tersebut di suruh meminum berliter-liter air.
“Volume air yang
diglonggong berkisar 35 – 40 liter perekor. Dengan perlakuan tersebut, maka air
akan berifusi kedalam jaringan otot sehingga daging akan menggelembung dan
bertambah berat. Pengglonggongan biasanya dilakukan di tempat pemotongan hewan
milik perseorangan bukan Rumah Pemotongan Hewan (RPH),” jelas peneliti di
Laboratorium Pangan Fakultas Peternakan UGM, Dr. Ir. Setiyono SU.
Air yang telah berdifusi
(masuk) ke dalam daging berpotensi menjadi sumber bakteri yang membahayakan
kesehatan ternak dan tentu kita yang memakannya nanti. Terutama jika air yang digunakan sudah tercemar oleh bakteri-bakteri
seperti E. coli, Salmonella, clostridium dan listeria yang bisa menyebabkan
penyakit diare dan keracunan bagi yang mengonsumsinya.
Jika pada daging normal,
bakteri hanya menempel pada bagian luar daging saja, namun dengan adanya proses
glonggongan bakteri-bakteri tersebut akan masuk hingga ke jaringan daging.
Sehingga daging tidak cukup steril hanya dengan mencuci bagian luarnya saja dan
besar kemungkinan akan ikut termakan oleh kita, cukup menakutkan sobat.
Selain itu, daging-daging
tersebut lebih mudah busuk. Hal itu dikarenakan jumlah bakteri yang banyak
bersembunyi hingga ke dalam jaringan daging yang memungkinkan lebih cepat
berkembang biak.
Berdasrkan hasil
penelitian, daging glonggongan mengandung bakteri pembusuk empat kali lebih
banyak dibanding daging biasa. Selain itu juga mengandung salmonella,
clostridium dan listeria yang bisa menyebabkan penyakit diare dan keracunan
bagi yang mengonsumsinya. Demikian dijelaskan guru besar spesialis meat science
Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Soeparno PhD.
“Belum lagi kalau air yang
digunakan untuk mengglonggong mengandung bakteri e.coli. Itu menambah potensi
penyakit bagi yang mengkonsumsinya. Oleh sebab itu daging glonggongan akan
lebih cepat membususk karena daging basah merupakan tempat yang sangat cocok
untuk perkembangbiakan mikrobia,” kata Prof. Soeparno.
Nah dengan bahanya daging gelonggongan tersebut kami telah mengumpulkan cara-cara membedakan nya untuk kalian sobat.
1. Daging diletakkan
dimeja tidak digantung
Biasanya, pedagang yang
menjual daging gelonggongan akan meletakkan dagingnya di meja dan tidak
digantung. Hal itu dikarenakan jika digantung maka ia akan meneteskan banyak sekali air jadi kalian lebih baik membeli daging yang di gantung ya.
2. Daging glonggongan juga
tampak lebih basah
Karena kadar airnya yang
berlebih dan sifatnya hanya meresap dalam jaringan (bukan bagian dari daging),
maka daging akan terlihat lebih basah dari daging biasa nya sobat.
3. Berwarna lebih muda
atau pucat
Kadar air yang tinggi
membuat warna daging lebih muda bahkan terlihat pucat sobat. Hal ini seperti kita
bermain zat warna, jika airnya sedikit maka warnanya akan pekat. Begitu juga
sebaliknya, jika terlalu banyak air, maka warnanya akan semakin memudar.
4. Berbau anyir
Daging gelonggongan yang
sudah dimasuki bakteri membuatnya lebih cepat busuk. Hal itu akan tercium dari
baunya yang agak anyir atau agak bau busuk sobat.
5. Disukai lalat
Karena baunya yang mulai
anyir tersebut, akan mengundang perhatian lalat-lalat di sekitar dan
menghinggapinya.
6. Dagingnya tidak kenyal
Air berlebih juga akan
terlihat lewat tekstur dagingnya yang tidak kenyal karena terdapat banyak air
di dalamnya.
Itulah beberapa ciri
daging gelonggongan sobat. Semoga kita tidak tertipu membeli daging gelonggongan
karena selain tertipu berat dagingnya (isinya kebanyakan air), tetapi yang
lebih penting adalah kendungan bakteri di dalamnya yang bisa membahayakan kita
sekeluarga ya sobat. Jangan lupa di share biar banyak yang mengetahuinya Baca Bahaya Dagingnya Gelonggongan dan Ciri-ciri nya
Artikel Terkait
Terimakasih Sobat telah membaca artikel Blog Postingan Positif di atas tentang :
Dengan Judul: Wajib Baca Bahaya Daging Gelonggongan dan Ciri-ciri nya
Rating: 100%
Ditulis Oleh Bang Fadhil
Semoga informasi mengenai Wajib Baca Bahaya Daging Gelonggongan dan Ciri-ciri nya bisa memberikan manfaat bagi Sobat. Jangan lupa Komentar Anda dan Share Artikel ini sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Dengan Judul: Wajib Baca Bahaya Daging Gelonggongan dan Ciri-ciri nya
Rating: 100%
Ditulis Oleh Bang Fadhil
Semoga informasi mengenai Wajib Baca Bahaya Daging Gelonggongan dan Ciri-ciri nya bisa memberikan manfaat bagi Sobat. Jangan lupa Komentar Anda dan Share Artikel ini sangat dibutuhkan, di bawah ini.